Komunitas pedagang daring valas yang bergabung dalam komunitas Trader Wisefx adalah komunitas belajar trading secara independen yang diinisiasi oleh Rachmad Rofik (Gus Fik), founder Gresikbaik.com dan Kelas.wisefx.work yang dirintis sejak lebih kurang tiga tahun yang lalu.


"Stigma negatif terhadap perdagangan valuta asing (valas) secara daring melalui platform meta trader 4 yang banyak digunakan broker baik dalam maupun luar negeri berusaha diluruskan agar mereka yang terkena PHK dan tidak memiliki penghasilan mendapatkan solusi yang nyata," kata Gus Fik. 


Menurut Gus Fik, akar dari kekalahan trader kebanyakan karena tidak memiliki guru dan mentor yang berpengalaman. Mereka tergesa-gesa ingin cepat kaya tanpa melalui fase dan tahapan kesabaran, serta tanpa disertai ketahanan modal yang kuat. Tata kelola keuangan yang buruk menjadikan banyak trader merugi di samping infiltrasi 'racun' mental cepat kaya yang tidak terkendali. 


Komunitas trader valuta asing (valas) Wisefx Gresik - Lamongan mendapat berkah di tengah pandemi coronavirus disease (Covid-19). "Mereka mendapat passive income untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari," ucap dia. 


Trader asal Kecamatan Dukun, Eddy Sulistiono mengaku, selama pandemi covid-19 telah beberapa kali mendapat pendapatan pasif sekitar Rp 25 Juta dari deposit akun gabungan (crowdfunding) dengan sistem Wisefx senilai Rp 64 juta. "Pendapatan pasif sebesar ini setelah saya mendapat mentor yang berpengalaman di bidang valas. Sehingga deposit di akun meta trader 4 saya tidak sampai margin call atau habis. Tapi selalu profit," tambah Eddy yang masih bekerja di pabrik pengolahan kayu. 


Deposit di akun trading Rp 25 juta digunakan untuk ketahanan modal dalam menghadapi fluktuasi pasar valas. Dengan mentor yang berpengalaman, akhirnya bisa terus profit berkelanjutan. Begitu juga yang diungkapkan warga Desa Tlogobendung, Kecamatan Gresik, Usman (42).


Selama ini, masyarakat telah melihat bahwa valas adalah kerja yang kurang baik. Namun setelah mendalami selama hampir satu tahun, akhirnya bisa menghasilkan keuntungan yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.  "Hasil dari valas bisa saya gunakan untuk membayar angsuran telepon seluler dan kebutuhan hidup sehari-hari," jelas Usman yang bekerja sebagai driver ojek online (ojol). 


Begitu juga disampaikan M. Ridwan, perwakilan kelompok guru Madrasah Aliyah (MA) di Lamongan. Ia mengatakan bersyukur menemukan mentor trader yang profesional. Dari modal gabungan (crowdfunding) para guru-guru sebesar Rp 150 juta, sekarang ini sudah profit dua kali lipat. "Sistem trader ini sangat baik sehingga setiap bulan dapat profit. Sehingga menjadi pendapatan pasif yang nyata" kata Ridwan. 


Pendiri Komunitas trader Valas Wisefx Gresik - Lamongan, Gus Fik mengatakan tujuan utama komunitas ini untuk membantu mendidik pola pikir masyarakat terhadap trader secara profesional. Supaya, di masyarakat tidak terkesan trader merupakan pekerjaan berjudi (gambling) dan mengurangi stigma bahwa menekuni bisnis ini akan selalu berujung kepada kebangkrutan. 


Padahal jika dilakukan dengan bimbingan yang benar, kesuksesan dari bisnis ini jauh melebihi bisnis konvensional. Bahkan bisa bertahan di tengah hantaman pandemi corona yang menjajah seantero dunia. Sistem ini bisa jadi solusi agar tidak perlu korupsi.


Gus Fik bahkan siap diundang ke istana negara di hadapan Presiden RI Joko Widodo dan Bendahara Negara Bu Sri Mulyani Indrawati untuk mempresentasikan betapa efektif dan powerful-nya sistem ini dalam ikut membantu penguatan ekonomi.

radar